ASMAUL HUSANAH

Senin, 06 Desember 2010

CONTOHLAH SETAN !

Contohlah Setan!


Bismillah,
Judul artikel ini mungkin membingungkan dan ‘terkesan’ menyesatkan. Tapi ada baiknya dibaca dahulu hingga selesai, baru berkomentar. :-)
Setan diciptakan ALLOH SWT sebagai musuh yg mesti diwaspadai oleh manusia. Namun bukan berarti tidak ada sifat ‘baik’ pada diri setan, ataupun hikmah yg bisa dipelajari oleh manusia. Rasululloh SAW sendiri pernah berdialog dg Iblis (artikel 1artikel 2).
Lantas, apa saja sifat2 ‘baik’ setan yg patut ‘ditiru’ oleh manusia? Saya dapatkan dari seorang teman, berikut ini sifat2 setan yg mesti dicontoh manusia:
1. Pantang menyerah, setan akan selalu menggoda imam manusia sebelum tujuannya tercapai.
2. Selalu berusaha, setan selalu mempunyai usaha yang kreatif dan inovatif untuk menggoda manusia agar terjerumus di dalam dunianya.
3. Konsisten, setan tidak pernah mengeluh walaupun dia gagal untuk menggoda manusia, tapi dia tetap pantang menyerah.
4. Solider, setan tdk pernah saling menyerang satu sm lain, akan ttp mereka selalu berkerja sama dlm mencapai tujuan yaitu menggoda manusia.
5. Jenius, setan memang pintar untuk menggoda manusia. Ia dapat menciptakan ide-ide kreatif dan tidak plagiat.
6. Tanpa pamrih, setan melakukan pekerjaan menggoda manusia 24 jam nonstop dan tidak meminta imbalan sedikitpun tidak seperti kita.
7. Suka berteman, setan selalu ingin berteman dan dapat menjaga pertemanan (Setia, solider) agar temannya di neraka kelak akan banyak.
Tentu saja, sifat2 setan tersebut mesti kita terapkan dalam hal kebajikan, bukan seperti yg setan lakukan.
Semoga berguna.

PERANG PEMIKIRAN

Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran)



Banyak orang Islam yang mengambil teori2 orang non Islam untuk mengatasi stres, padahal Islam sudah memberikan solusi TERBAIK untuk menghindari dan ‘mengatasi’ (me-manage) stres. Ditengarai, kurangnya pemahaman ttg Islam, yg mengakibatkan mereka mengambil cara non Islam untuk mengatasi masalah yg mereka hadapi.
Ada yg mendefinisikan GF = sebuah gerakan yg dilakukan oleh kaum kuffar (orang kafir, orang di luar Islam) sebagai upaya untuk menyerang Islam dengan menghancurkan pikiran umat. Tindakan-tindakan yg dilakukan berupa:
- Tasywih = memalsukan ajaran Islam
- Tadhlil = menyesatkan umat Islam
- Tasykik = menebarkan keraguan terhadap ajaran Islam
Ketiga tindakan ini dilakukan tidak lain untuk memadamkan cahaya agama Islam.
Beberapa tindakan nyata yg telah mereka lakukan dan propagandakan:
Tidak mau menerapkan syariat (hukum) Islam, dg berbagai alasan. Semestinya mereka membaca dulu apa itu syariat Islam.
Al Qur’an = kitab porno
- Jilbab = budaya Arab
Jika kita perhatikan, kemunduran umat Islam terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Pertentangan politik. Gontok2an sesama pemimpin Islam mengakibatkan politik diambil alih/dikuasai oleh non Islam. Ujung2nya, umat Islam menderita (lagi).
- Pertentangan mazhab akibat fanatisme (berlebihan), kebodohan (pengikut) dan hawa nafsu (pemimpin2nya).
- Pengaruh agama2 terdahulu. Sebagai contoh, umat Islam di Indonesia begitu kental ‘warnanya’ (dalam cara beribadah) akibat pengaruh Hindu.
- Serangan asing (non muslim), berupa gerakan militer dan perlawanan pemikiran.
GF dilakukan oleh orang2 kafir dengan tujuan:
- menghambat kemajuan umat Islam. Umat Islam cukup jadi pengekor barat…jangan sampai jadi pemimpin (dunia).
- menjauhkan umat Islam dari Al Qur’an dan As Sunnah.
- mengeluarkan umat Islam dari ajaran Islam (yg telah dipelajarinya).
- (upaya terakhir adalah) membuat murtad kaum Islam (umat Islam keluar dari agama Islam).
Fenomena terbaru GF adalah:
1. Pemalsuan Islam, dilakukan dg cara:
memalsukan Al Qur’an. Artikel lain ada di sini.
- memalsukan As Sunnah (termasuk di dalamnya hadits2)
- memalsukan pribadi Rasululloh SAW (termasuk dg menghina, melecehkan, membuat
gambar kartun/karikatur Rasululloh SAW
)
- memalsukan sejarah Islam (dg mengabaikan ilmuwan2 Islam atau mengaburkan fakta2)
- memalsukan sistem kehidupan Islam (tidak mementingkan syariat Islam)
2. Pembaratan Islam (mengajak kaum Muslim bergaya hidup seperti orang barat)
- penetapan dan perubahan kurikulum pendidikan
- penyebaran kehidupan sosial ala barat
Sendi-sendi yang menjadi akar GF:
- Zionisme
- Kristenisasi
- Kolonialisme (bekerjasama dg zionisme, kristenisasi, orientalisme)
GF menggunakan beberapa sarana berikut sebagai upaya untuk menyebarluaskan paham mereka:
- Pendidikan
- Sosial
- Media cetak dan elektronik
- Pusat kebudayaan
- (masih banyak lagi sarana2 lain)
GF juga menggunakan:
- Demokrasi
- Komunisme + sosialisme
- Nasionalisme
- Kesetaraan gender
sebagai tameng dan isu untuk menjatuhkan ajaran Islam.
Bagaimana cara menangkal GF? Banyak cara untuk menangkal dan ‘memukul balik’ GF ini, diantaranya:
1. Mencari alternatif pendidikan, pemikiran, ekonomi, dst, yg sesuai dg ajaran Islam
2. Memberi pengetahuan ttg GF, sehingga umat Islam tidak terkecoh
3. Para penulis Muslim perlu melakukan counter (serangan balik) terhadap tulisan2 yg menyerang Islam. Salah satu penulis yg cukup getol melakukan counter adalah Adian Husaini, beberapa artikelnya pernah aku muat di sini.
4. Mengingatkan lembaga pendidikan + lembaga dakwah Islam agar mewaspadai terhadap pemikiran yg sesat
5. (bagi yg merasa ilmunya tidak cukup memadai) Menjauhi pengaruh GF. Bagi yg ilmunya dirasa mumpuni, justru HARUS banyak mengenal GF, agar bisa melakukan counter (lihat poin 3).
Umat Islam sendiri hendaknya:
1. Hanya mengerjakan yg bermanfaat (dunia-akhirat)
2. Mencoba kembali kepada ALLOH SWT (apabila tertimpa musibah, dst)
3. Jangan minder. Yakinlah bahwa kita setara dg orang2 barat…tapi tentunya tidak sekedar ucapan belaka
4. Jika ada musibah, jangan cari kambing hitam…tapi hendaklah berserah pada ALLOH SWT. Pandang optimis ke masa depan, jangan terpaku ke masa lalu.

Jumat, 03 Desember 2010

Sepuluh pembesar yahudi




Sepuluh orang pembesar Yahudi telah datang menemui Sayidina Ali k.w.j secara bergiliran Mereka bertanyakan satu soal yang serupa dan dijawab oleh Sayidina Ali dengan sepuluh jawaban yang berbeda-beda.
Soalnya: “ Manakah yang lebih bermanfaat Ilmu atau Harta?”
” Tentulah ilmu” jawab Sayidina Ali.
” Apakah alasan tuan berkata dernikian?”
Sayidina Ali menjawab: “Ilmu itu pusaka ataupun warisan para Nabi sebaliknya harta itu pusaka Qarun.”
Soalan: “Yang manakah lebih bermanfaat, ilmu atau harta? ”
Sayidina Ali pun pun menjawab: “Tentulah iImu kerana ilmu itu menjaga dan memelihara kita, tetapi harta kita pula yang terpaksa menjaga dan memeliharanya.”
Kali ketiga Sayidina Ali pun menjawab: “Tentulah ilmu kerana orang yang berharta banyak musuhnya seperti pencuri dan penyamun, dan sentiasa pula bimbang akan hartanya itu. Sebaliknya orang yang berilmu ramai sahabat dan sentiasa selamat. ”
Jawaban keempat : “Ilmu lebih bermanfaat kerana harta jika selalu digunakan akan berkurangan, sebaliknya ilmu jika selalu digunakan akan bertambah. ”
Jawaban yang kelima: “Ilmu lebih bermanfaat kerana orang berharta kerap dipanggil dengan gelaran bakhil atau cela. Tetapi orang berilmu sering dipanggil dengan nama yang baik dan mulia.
Jawaban yang keenam: “Ilmu lebih bermanafaat kerana harta perlu dijaga supaya tidak dicuri tetapi ilmu tidak perlu menjaganya daripada kecurian.”
Jawaban ketujuh: ” Ilmu lebih bermanfaat kerana harta akan dihisab kelak tetapi ilmu akan memberi syafaat.”
Jawaban kelapan: Sayidina Ali tetap mengatakan ” Ilmu lebih bermanafaat kerana harta akan rosak sekiranya disimpan tetapi ilmu tidak akan rosak walau selama manapun disimpan.”
Jawaban kesembilan: ” Ilmu lebih bermanafaat kerana harta mengeraskan hati tetapi ilmu melembutkan hati.”
Dan jawaban yang terakhir untuk pembesar Yahudi yang kesepuluh Sayidina Ali tetap mangatakan ilmu lebih bermanfaat daripada harta kerana pemilik harta selalu merasakan dirinya hebat, malah ada yang merasakan dirinya Tuhan seperti Qarun. Tetapi pemilik ilmu selalu merasakan dirinya lemah dan hamba Allah.
Akhirnya sepuluh orang pembesar Yahudi itu berkumpul semua membincangkan jawaban yang diberi oleh SayidinaAli. Memang benarlah Sayidina Ali seorang yang tinggi ilmunya. Dengan kehendak Allah kesepuluh orang pembesar Yahudi itu pergi semua ke rumah Sayidina Ali untuk memeluk agama Islam.
Kata Sayidina Ali: “Jika datang lagi mereka kepada aku bertanyakan soalan yang sama, aku tetap akan memberikan jawaban yang berlainan sehingga akhir hayatku.”

"TUHAN Tuan-tuan semua berada dibawah Tapak kaki saya"


“TUHAN TUAN-TUAN SEMUA BERADA DI BAWAH TAPAK KAKI SAYA”


SYEIKH ABDUL QADIR JAILANI berkata: “Ketahuilah bahawa agamamu akan hilang disebabkan 4 perkara: 1. Kamu tidak mengamalkan apa yang telah kamu ketahui. 2. Kamu mengamalkan apa yang tidak kamu ketahui. 3. Kamu tidak mahu berusaha mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, sehingga tetap bodoh. 4. Kamu melarang manusia untuk berusaha mengetahui apa yang mereka tidak mengetahuinya.”
Ada sebuah kisah yang berlaku kepada Syeikh Abdul Qadir Jailani. Dia didatangi oleh pemuka-pemuka kota Baghdad untuk diajak bersama dalam satu majlis ibadah malam secaraberamai-ramai. Dia menolak tetapi pemuka-pemuka tersebut berkeras juga mengajak beliau hadir. Untuk dapat berkat, kata mereka. Akhirnya, dengan hati yang berat, Syeikh Abdul Qadir bersetuju untuk hadir.
Pada malam berkenaan, di satu tempat yang terbuka,beratus-ratus orang hadir dengan melakukan ibadah masing-masing.Ada yang bersolat. Ada yang berwirid. Ada yang membaca Quran. Ada yang bermuzakarah. Ada yang bertafakur dan sebagainya. Syeikh Abdul Qadir duduk di satu sudut dan hanya memerhatikan gelagat orang-orang yang beribadah itu.
Di pertengahan malam, pihak penganjur menjemput Syeikh Abdul Qadir untuk memberi tazkirah. Dia cuba mengelak tetapi didesak berkali-kali oleh pihak penganjur. Untuk dapat berkat, kata mereka lagi. Akhirnya dengan hati yang sungguh berat, Syeikh Abdul Qadir bersetuju.
Tazkirah Syeikh Abdul Qadir ringkas dan pendek sahaja.Dia berkata:
“Tuan-tuan dan para hadirin sekelian. Tuhan tuan-tuan semua berada di bawah tapak kaki saya.”
Dengan itu, majlis terkejut dan menjadi gempar dan riuh rendah.Para hadirin terasa terhina dan tidak puas hati.Bagaimanakah seorang Syeikh yang dihormati ramai dan terkenal dengan ilmu dan kewarakannya boleh berkata begitu terhadap Tuhan mereka. Ini sudah menghina Tuhan. Mereka tidak sanggup Tuhan mereka dihina sampai begitu rupa.
Mereka sepakat hendak melaporkan perkara itu kepada pemerintah. Apabila pemerintah dapat tahu, diarahnya kadhi untuk menyiasat dan mengadili Syeikh Abdul Qadir dan jika diadapati bersalah, hendaklah dihukum pancung.
Pada hari pengadilan yang dibuat di khalayak ramai,Syeikh Abdul Qadir dibawa untuk menjawab tuduhan.
Kadhi bertanya, “Benarkah pada sekian tempat, tarikh dan masa sekian, Tuan Syeikh ada berkata di khalayak ramai bahawa tuhan mereka ada di bawah tapak kaki Tuan Syeikh?”
Dengan tenang Syeikh Abdul Qadir menjawab, “Benar, saya ada kata begitu.”
Kadhi bertanya lagi, “Apakah sebab Tuan Syeikh berkata begitu?”
Jawab Syeikh Abdul Qadir , “Kalau tuan kadhi mahu tahu, silalah lihat tapak kaki saya.”
Maka kadhi pun mengarahkan pegawainya mengangkat kaki Syeikh Abdul Qadir untuk dilihat tapak kakinya. Ternyata ada duit satu dinar yang melekat di tapak kakinya. Kadhi tahu Syeikh Abdul Qadir seorang yang kasyaf.
Fahamlah kadhi bahawa Syeikh Abdul Qadir mahu mengajar bahawa semua orang yang beribadah pada malam yang berkenaan itu sebenarnya tidak beribadah kerana Tuhan. Tuhan tidak ada dalam ibadah mereka. Hakikatnya, mereka tetap bertuhankan dunia yang duit satu dinar itu menjadi lambang dan simbolnya.